TRAINING QPL SUPER MEMORY


REVOLUSI BELAJAR DENGAN METODA ”QPL”

LATAR BELAKANG

Dalam dunia modern sekarang ini arus informasi setiap saat memasuki otak kita tanpa dapat kita bendung lagi. Banyaknya paparan informasi dengan jenis yang sangat beragam membuat kita sering lupa bahkan terhadap suatu informasi penting yang seharusnya tidak boleh dilupakan. Kepemilikan daya ingat yang baik merupakan suatu keharusan bagi individu dalam profesi apapun, baik itu dokter, apoteker, guru, dosen, ahli hukum, ekonom, militer, pengusaha, karyawan, pelajar, mahasiswa, dan lain-lain.

Tak dapat dipungkiri bahwa hingga saat ini skor IQ merupakan tolok ukur yang digunakan untuk menggambarkan tingkat kecerdasan seseorang. Tes IQ di gunakan di sekolah dan perguruan tinggi tertentu yang mengadakan seleksi masuk dengan ketat, juga dalam penerimaan pegawai atau karyawan baru di kantor pemerintah maupun sawsta. Sementara itu penelitian para pakar menunjukkan bahwa penggunaan otak secara optimal (melalui peningkatan daya ingat) berkontribusi pada peningkatan IQ individu. Terdapat hubungan yang sangat erat antara kualitas daya ingat seseorang dengan tingkat IQ nya.

Di dunia pendidikan menengah terdapat fakta bahwa syarat kelulusan yang dinyatakan dalam skor UAN pada SMP dan SMA selalu meningkat setiap tahunnya. Selain itu lulusan perguruan tinggi (S1) yang ingin mengikuti seleksi pegawai baru pada instansi atau perusahaan tertentu harus mengantongi IPK minimal 3,0. Berdasarkan fakta tersebut kiranya tidak berlebihan bila dikatakan bahwa kepemilikan daya ingat yang baik merupakan hal yang sangat dibutuhkan bagi pelajar dan mahasiswa. Bagi guru/pendidik/profesional, kepemilikan daya ingat yang baik tentu saja akan sangat membantu dalam menunjang profesinya. Sementara untuk aplikasi kehidupan sehari-hari, daya ingat yang kurang baik seringkali mengakibatkan hilangnya sebuah peluang usaha yang tidak akan kembali lagi.

Namun kecerdasan intelektual (IQ) yang tidak diimbangi dengan kecerdasan emosi (EQ) dan kecerdasan spiritual (SQ) akan berdampak pada individu yang memiliki nilai UAN atau IPK tinggi, namun tidak peduli, buta hati, tidak dapat mengendalikan emosi, dan menyandang perilaku buruk yang lain. Manusia cerdas adalah manusia yang selalu berusaha meningkatkan ketiga potensi kecerdasannya secara seimbang, sehingga menjadi manusia cerdas intelektual dan berkarakter baik, sebagaimana yang dikehendaki dalam Tujuan Pendidikan Nasiaonal RI.

Informasi selengkapnya KLIK DI SINI !

Tidak ada komentar